Keterangan Lampung Terbaru Warta Lampost.co

AGUSTUS adalah bulan yg penuh makna buat saya. Di bulan ini, Republik ini merayakan hari Kemerdekaan ke-72 yg nilai sakralnya masih permanen ada, meski aku mengetahuinya lewat sejarah dan cerita dari orang tua.

Di bulan ini jua Tuhan menganugerahkan buah hati tercinta kepada gw melalui proses yang istimewa menggunakan mengasah kesabaran. Bayi prematur itu sekarang tumbuh sebagai balita 3 tahun yg cerdas & semoga Allah selalu melindungi dan memberikan kesehatan dan keselamatan, amin.

Masih pada Agustus ini juga, Lampung Post merayakan milad ke-43. Lembaga pers yg tidak lagi belia itu telah banyak memberi saya wawasan dan pengalaman dalam banyak hal.

Teringat saat di Agustus 1994, aku mendapat surat menurut PT Masa Kini Mandiri yg diantar oleh Pak Bakri, karyawan Lampung Postyang sekarang sudah purna tugas. Saya diminta buat datang wawancara pada tempat kerja Lampung Post, Jalan A Yani No.7, Tanjungkarang, Bandar Lampung, pada lantai 2.

Agak ragu menerima surat tadi, namun gw memenuhi panggilannya buat wawancara & dinyatakan lulus. Lalu, pada bulan berikutnya saya mengikuti pembinaan jurnalistik selama satu bulan penuh yang dibimbing eksklusif Syamsul B Nasution, selaku Redaktur Pelaksana Lampung Post ketika itu.

Awalnya, gw belum menemukan chemistry di global pers ini lantaran banyak anggapan miring dan ingin menyudahinya. Sampai akhirnya Bang Syamsul bilang kalau saya mengundurkan diri, berarti kalah sebelum berperang. Mendapat tantangan itu, gw terpesona buat membuktikannya, menjadi jurnalis yg tidak seperti stigma poly orang, bahwa pers itu pemeras dan hanya mencari kesalahan semata.

Di markas A Yani yg tidak begitu luas menggunakan ruang yang di sekat-sekat, antara redaktur dan reporter, saya digembleng disiplin, datang pagi pukul 08.00 buat proyeksi pagi, hunting menemui narasumber atau memantau kejadian, pulang ke kantor buat mengetik output kabar menggunakan memakai mesin tik secara bergantian.

Pada masa itu, personal komputer hanya terdapat lebih kurang 8 unit, itu pun milik para redaktur. Usai mengetik nir eksklusif pulang, tetapi menunggu output goresan pena kita dikonten sang redaktur hingga malam hari. Kalau terdapat kekurangan pun wajib dibenahi, termasuk menemui kembali narasumber.

Di sini aku belajar harus gigih dan tahan banting. Kenangan itu masih melekat pada benak aku, sampai akhirnya Lampung Post pindah markas ke Jalan Soekarno-Hatta No.108, Rajabasa, pada tahun 2000, kantor yg lebih akbar menggunakan personal komputer lengkap & mesin cetak yang pula berkapasitas besar .

Selama bepergian menjadi seorang jurnalis, gw banyak ditempa buat terus belajar & belajar mengenai poly hal. Sebab, jurnalis dituntut buat mengetahui poly hal meskipun nir harus ekspert di semua bidang. Disiplin dengan waktu karena diburu deadline, atau warta nir akan naik siar.

Hal yang membanggakan adalah waktu hasil karya jurnalis bisa memberikan fakta bermanfaat kepada warga . Kritik yang ditulis bukan buat menyudutkan salah satu pihak, melainkan sebagai bagian dari fungsi pengawasan pers supaya segala sesuatunya berjalan sinkron koridor yg berlaku, & itu memang menjadi pakem Lampung Post.

Lampung Post pula mempertahankan prestise sebagai media pers yang sanggup dianggap rakyat buat memperoleh warta yang benar. Kepercayaan warga terhadap lembaga ini pun diganjar dengan perolehan beragam penghargaan, mulai dari Kantor Bahasa sampai yg baru saja diterima dari lembaga survei, yakni sebagai media yg paling electable.

Semoga saja pada usianya yang ke-43 ini Lampung Post permanen menjadi media yang mampu menaruh kesadaran dan mencerdaskan pembacanya jua rakyat luas, dan membanggakan bagi karyawannya. Dirgahayu.***

Sumber: Lampost.coPublished: By:Unknown- 01.13

0 Response to "Keterangan Lampung Terbaru Warta Lampost.co"

Post a Comment