Informasi Online

Rusman Kakon Kunyayan Wonosobo Santuni 68 Kaum Dhuafa

Kepala Pekon Kunyanyan, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus Rusman, Berbagi rasa syukur dengan memberikan santunan kepada Kaum Dhuafa yang dilaksanakan dikediamannya, Jumat,(11/03/22).

Dalam sambutan Rusman memohonan doa pada Kaum Dhuafa dan rakyat kurang lebih supaya selalu diberikan kekuatan iman, islam dan selalu diberi kesehatan supaya sanggup melaksanakan amanah yang sedang diemban buat membantu program acara pemerintah pusat maupun Kabupaten & yg primer membentuk & memajukan Pekon Kunyanyan.

“Santunan yg kami berikan sebesar 68 paket buat kaum dhuafa masyarakat pekon kunyayan, berupa uang tunai & beberapa macam sembako”, ucapnya.

Lanjut Rusman, aktivitas santunan ini Insya Allah akan kami lakukan setiap tahun, tujuan nya buat membuatkan rasa syukur menggunakan menaruh sebahagiaan rejeki

untuk para anak yatim piatu dan kaum dhuafa dan menambah ikatan tali silahturahmi sesama rakyat.

“Memang hadiah kami ini nir seberapa, sesuai dengan kemampuan, namun ini merupakan panggilan hati & mempunyai nilai kebahagian tersendiri bagi kami sekeluarga, untuk menyebarkan sesama saudara, mudah-mudahan tahun depan sanggup lebih banyak lagi berbaginya”, tutur Kakon Kunyayan, menggunakan kerendahan hatinya.

Masih istilah Rusman (Kepala Pekon), semoga santunan ini sebagai keberkahan buat kami sekeluarga & selalu membawa efek positif buat dapat menambah kerundukan & ketaan kami kepada Sang Kholik.

“Semoga warga Pekon kunyayan ini semakin guyub semakin erat persaudaraan nya, dan selalu menjaga keharmonisan, kekompakan dan kebersamaan buat kemajuan dan kesejahteraan di Pekon ini”, harap Rusman.(Hend)Perusahaan Merry Warty Parm Diduga Rekasa Laporan

Tanggamus (BO) - Diduga Perusahaan Merry Warty Parm menggunakan angka Siup 523/125.B/SPBI/24/2017 dengan masa berlaku 31 Agustus 2022, Pekon Badak Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, melakukan rekayasa pelaporan data hasil produksi benur.

Hasil data & temuan Tim Investigasi wartawan ini dilapangan, ada dugaan rekayasa & manipulasi data yang dilaporkan Perusahaan Merry Warty Parm ke Pemerintah Kabupaten Tanggamus nir sesuai menggunakan berita dilapangan.

Seperti jumlah kolam yg berada dilokasi mencapai kurang lebih terdapat 52 titik kolam sedangkan data yang dilaporkan Perusahaan Merry Warty Parm ke Pemkab Tanggamus hanya berjumlah 37 titik kolam saja.

Selain temuan diatas, terdapat dugaan Perusahaan Merry Warty Parm nir memiliki badan bisnis yg kentara, sementara luas huma yg dikelola sudah lebih berdasarkan sepuluh hektar (10.988 M²).

Dari output temuan dan data yg ada, Tim Investigasi wartawan ini akan melaporkan dan akan menindaklanjuti temuan-temuan yang terdapat & meminta Dinas terkait turun kelapangan buat mengkroscek kebenarannya, selain itu Tim Investigasi meminta Dinas terkait buat menghitung kerugian Negara sejak dilaporkannya data sang Perusahaan Merry Warty Parm ke Dinas terkait.

Tim Investigasi pula meminta agar mempertanyakan badan hukum perusahaan tadi & mempertanyakan seperti apa Corporate Social Responsibility (CSR) nya selama ini.

Sebab Setiap bisnis mempunyai tanggung jawab sosial pada masyarakat atau lingkungan tempatnya berdiri. Sifat tanggung jawab sosial ini harus, & bila tidak dilakukan, bisnis terancam terkena hukuman. CSR merupakan keliru satu acara guna memenuhi kewajiban tersebut.(Hend)Dinas Pariwisata Kuasai Wisata

Upaya meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yg dilakukakan sang Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung pada sektor penarikan retribusi pariwisata terkesan asalan.

Sebagaimana diketahui dalam perayaan Idul Fitri 1440 Hijriyah tahun ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus menerjunkan secara eksklusif Tenaga Harian Lepas (THL) & energi  honorer untuk dilibatkan dalam penarikan retrebusi khususnya di objek wisata Pantai Muara Indah, Waylalaan & Kiluan.

Tujuan Dinas Pariwisata menerjunkan energi honorer tersebut, supaya PAD Kabupatena Tanggamus khususnya pada sektor pariwisata dapat ditingkatkan dan tertib administrasi. Sayangnya upaya tersebut menerima penilaian negatif sang sejumlah kalangan warga .

Menurut Nijal, pengurus Koalisi Ormas Peduli Lingkungan dan Hutan (Koligan), kinerja Dinas Pariwisata terkesan nir percaya dengan pengelolah yang telah terdapat terbentuk seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Artinya disini Dinas Pariwisata ingin menguasai tempat wisata yang ada di Kabupaten Tanggamus, apabila misalnya itu cara kerja Dinas Pariwisata kenapa nir menurut awal seluruh pengelolaan loka wisata yang dimiliki Pemkab Tanggamus dikelola sendiri oleh Dinas Pariwisata tanpa wajib melibatkan rakyat misalnya menciptakan Pokdarwis,” kata Nizal.

Kata Nizal mirisnya lagi penarikan retribusi tiket masuk terkesan sembrono, pasalnya yg seharusnya satu pengujung satu tiket ini satu tiket buat 3 pengujung, bahkan terdapat sembilan orang pengujung hanya menerima satu tiket. “Artinya disini jelas ada penyalahgunaan wewenang yg menciptakan galau para pengujung lainnya, ” tambah Nizal.

Salah satu anggota Pokdarwis ketika diminta fakta membenarkan adanya pengunjung hanya menerima satu tiket untuk 3 orang sebagaimana diungkapkan Nizal. Bahkan pengunjung yg tiba di waktu pagi sempat mengalami macet, karena  petugas yg diutus berdasarkan Dinas Pariwisata belum tiba. Sampai berita ini diterbitkan koranperbatasan.com belum berhasil meminta kabar pada dinas terkait.(*)
Diduga Adik Sekjen BKD Tanggamus Pungli E-KTP

TANGGAMUS-ML.

Terkit dugaan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oknum Disdukcapil, Kepala Dinas Syarif Husin geram menggunakan kelakuan anak buahnya yang melakukan pungli pembuatan E-KTP, KK, juga Akte Kelahiran, misalnya yg diberitakan koran ini bahwa terdapat anak buahnya yang meminta uang kepada salah satu warga yg hendak menciptakan KTP yaitu rakyat Kelurahan Kuripan Kecamatan Kotaagung, Kamis, 2/11.

Kepala Dinas Disdukcapil, Syarif Husin, telah memanggil & menegur anak buahnya yg meminta uang ketika rakyat rakyat yang hendak membuat KTP,  dan Syarif membenarkan bahwa anak buahnya berinisial RM memang dibagian Capil, status masih Tenaga Sukarela (TKS) Syarif menyesal kan atas tindakan anak butir nya yang melakukan pungli pembuatan KTP,  KK, juga Akte kelahiran, Syarif berjanji akan memantau kinerja anak buahnya & mengklaim nir akan terdapat pungutan liar lagi di Disdukcapil Tanggamus ini, jika terjadi marak pungli yg dilakukan anak buahnya Syarif berharap ada yang tertangkap tangan saat melalukan transaksi pungli tadi agar membuat efek jera, karna gw sebagai Kepala Dinas Disdukcapil tidak kurang kurang menaruh arahan kepada semua anak butir nya agar bekerja sesuai dengan prosedur yang telah terdapat jangan hingga ada yang meminta uang/pungli, kata Syarif ketika dikonfirmasi diruangan kerjanya,  Kamis,  02/11.

Sebelumnya diberitakan, Masyarakat keluhkan pungutan liar (pungli) yg dilakukan oknum Disdukcapil, Deta Noviansyah mengaku,  sudah diminta uang ketika hendak menciptakan KTP oleh galat satu pegawai Disdukcapil yang bukan ranahnya loka pembuatan KTP dan KK, melainkan pegawai tersebut ranahnya pada Capil/Tempat pembuatan Akte kelahiran.

"aku dimintai uang sebesar 20 ribu/berkas, dikalikan empat berkas,  jadi semuanya diminta 80 ribu, pada saat itu kebetulan aku nir membawa uang,  hana-hananya membawa uang 40 tibu,  & akhirnya uang saya kasihkan kepada pegawai itu, sebagai panjer, dikarnakan KTP & KK aku besok janjinya baru jadi kata pegawai yang mengurus berkas gw itu, " jelas Deta,  saat tiba kekantor Medinas Lampung, Rabu, 1/11.

Ketika dikonfirmasi oknum yang mengurus pembuatan KTP berinsial RM status Tenaga Suka Rela (TKS)  pada Disdukcapil Tanggamus & menangani pemberkasan pembuatan Akte kelahiraan, nir mengaku bahwa terdapat pungutan buat ongkos cetak pembuatan KTP & KK,  RM menjelaskan aku nir pernah meminta uang apalagi untuk dalih ongkos cetak, aku hanya membantunya saja,  jelasnya Kamis, 02/11/17.

Menurut keterangan keliru satu rekan kerja RM yg tidak mau disebutkan namanya, bahwa RM adek kandung Aan Derajat, SE,. SH Sekertaris BKD Tanggamus, dan RM bukan dibagian pembuatan KK atau KTP, melainkan RM dibagian Capil/pembuatan Akte kelahiran, ujarnya.(Hendri)Pembuatan KTP di Disdukcapil Tanggamus Marak Pungli

Tanggamus-ML.

Masyarakat keluhkan terdapat Pungutan Liar (Pungli) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tanggamus. Deta rakyat Kelurahan Kuripan Kecamatan Kotaagung, mengatakan, ketika hendak mengurus pembuatan KTP dan pemecahan Kartu Keluarga (KK), ada galat satu oknum Disdukcapil meminta uang dengan dalih “uang cetak”, (1/11/17).

Deta, yang mengaku sempat dimintai uang sang oknum Disdukcapil “Tega sekali lah mereka meminta uang sesuka hatinya. Masak belum siap telah minta uang cetak sama aku sebanyak Rp. 20.000/berkas, alasannya buat uang cetak” kata Deta.

Related Posts